PENGERTIAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU
IPS
Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti sejarah,geografi,ekonomi,hukum dan
politik,sosiologi/antropologi dan sebagainya.Disiplin ilmu tersebut mempunyai
keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan
dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada masa lampau,ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam
kebutuhan manusia,hukum dan politik mengenai peraturan-peraturan yang ada dalam
bermasyarakat serta bagaimana cara mendapatkan kekuasaan,dan
sosiologi/antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai,
kepercayaan, struktur social dan sebagainya.Kompetensi Dasar IPS Terpadu
berasal dari struktur keilmuan geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan
politik,sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan
atau topik (tema) tertentu.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN IPS
TERPADU
Karakteristik
dari IPS diantaranya adalah:
·
IPS merupakan gabungan dari unsur
geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan politik,serta sosiologi/antropologi.
·
Kompetensi dasar IPS yaitu dari mata
pelajaran gabungan
·
Kompetensi dasar IPS terkait dengan
masalah-masalah sosial
·
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
IPS dapat terkait dengan peristiwa-peristiwa dan perubahan masyarakat
·
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
IPS dikaji dengan menggunakan 3 dimensi yaitu:ruang,waktu dan norma/nilai
Pembelajaran
terpadu memiliki beberapa karakteristik seperti yang di ungkapkan oleh Hilda
Karli diantaranya:
·
Berpusat pada anak (studend centerd)
·
Memberi pengalaman langsung pada anak
·
Pemisahan antara bidang studi tidak
begitu jelas
·
Menyajikan konsep dari berbagai bidang
studi dalam suatu proses pembelajaran.
·
Bersifat luwes
·
Hasil pembelajaran dapat berkembang
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
·
Holistik, artinya suatu peristiwa yang
menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari
beberapa mata pelajaran sekaligus,tidak
dari sudut pandang yang terkotak-kotak
·
Bermakna, artinya pengkajian suatu
penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan
skemata yang dimiliki siswa
·
Otentik, artinya informasi dan
pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik
·
Aktif, artinya siswa perlu terlibat
langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
proses evaluasi
KONSEP PEMBELAJARAN TERPADU DALAM
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Model
pembelajaran terpadu pada hakekatnya merupakan sistem pendidikan yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif
mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik
dan otentik (Depdikbud, 1996:3). Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program
pembelajarannya disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial.
Pengembangan pembelajaran IPS terpadu dapat mengambil topik dari salah satu
cabang ilmu tertentu kemudian dilengkapi, diperdalam dan diperluas dengan
cabang-cabang ilmu yang lain. Misalnya topik “Kegiatan Ekonomi Penduduk”.
Kegiatan ekonomi penduduk dapat ditinjau dari kondisi fisik-geografi yang
tercakup dalam ilmu Geografi. Secara sosiologis, kegiatan ekonomi penduduk
dapat mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat. Secara historis dari
waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Salah satu
keterpaduan yang bisa dilakukan guru (sesuai dengan filosofi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) adalah memadukan Kompetensi Dasar.
IMPLIKASI DARI PEMBELAJARAN IPS
TERPADU
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu merupakan salah satu mata pelajaran yang ada
dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama.berikut adalah hal-hal yang terkait dalam pembelajaran IPS
terpadu tersebut.
GURU
Oleh
karena pembelajaran IPS Terpadu merupakan gabungan antara berbagai disiplin
ilmu-ilmu sosial, yang biasanya terdiri atas beberapa mata pelajaran seperti
Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah, maka dalam
pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal
ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas yakni guru harus
mampu menguasai dan mengintegrasikan seluruh ilmu-ilmu sosial
tersebut.sepantasnya guru dalam pembelajaran IPS terpadu dilakukan oleh seorang
guru mata pelajaran, yakni Guru Mata Pelajaran IPS. Di sekolah pada umumnya
guru-guru yang tersedia terdiri atas guru-guru disiplin ilmu seperti guru
Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi, dan Sejarah. Guru dengan latar belakang
tersebut tentunya sulit untuk beradaptasi ke dalam pengintegrasian disiplin
ilmu-ilmu sosial, karena mereka yang memiliki latar belakang Geografi tidak
memiliki kemampuan yang optimal pada Ekonomi dan Sejarah. Begitu pula
sebaliknya, guru yang berlatar belakang ilmu ekonomi juga tidak memiliki
kemampuan yang optimal pada ilmu sejarah dan geografi. Meskipun demikian
pembelajaran IPS terpadu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan juga bisa
dilakukan oleh beberapa guru secara bersama-sama, hal tersebut disesuaikan
dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing. Untuk itu pembelajaran
IPS terpadu bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
·
Team Teaching
Pembelajaran
terpadu dalam hal ini diajarkan dengan cara team; satu topik pembelajaran
dilakukan oleh lebih dari seorang guru. Setiap guru memiliki tugas
masing-masing sesuai dengan keahlian dan kesepakatan.sistem ini memiliki
beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan sistem ini antara lain adalah:
·
Pencapaian Kompetensi Dasar pada setiap
topik akan lebih efektif
·
karena dalam tim terdiri atas beberapa
guru yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
·
Pengalaman dan pemahaman peserta didik
akan lebih kaya daripada dilakukan oleh seorang guru karena dalam satu tim dapat
mengungkapkan berbagai konsep dan pengalaman yang dilakukan dengan berbagai
strategi pembelajaran.
Kelemahan
sistem ini antara lain adalah:
·
Jika tidak ada koordinasi yang solid,
maka setiap guru akan saling mengandalkan sehingga pencapaian Kompetensi Dasar
akan sulit tercapai.
·
Pihak sekolah akan kesulitan dalam
mengatur jadual pelajaran karena dalam satu mata pelajaran diajarkan oleh
beberapa guru sekaligus.
GURU TUNGGAL
Pembelajaran
IPS terpadu yang dilakukan oleh satu guru merupakan hal yang ideal dilakukan.
Hal ini disebabkan karena IPS merupakan satu mata pelajaran yang berdiri
sendiri meskipun terdiri dari berbagai disiplin ilmu.sistem ini juga memiliki
kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan
dari sistem yang dilakukan oleh satu guru adalah :
·
guru dapat merancang skenario
pembelajaran sesuai dengan topik yang ia kembangkan dan strategi pembelajaran
yang ia kuasai tanpa konsolidasi terlebih dahulu dengan guru yang lain.
·
oleh karena tanggung jawab dipikul oleh
seorang diri, maka potensi untuk saling mengandalkan tidak akan muncul.
kelemahan
dari sistem yang dilakukan oleh guru tunggal, yakni:
·
oleh karena mata pelajaran IPS terpadu
merupakan gabungan dari berbagai bidang studi, sedangkan guru-guru yang
tersedia merupakan guru bidang studi sehingga sangat sulit untuk melakukan
penggabungan terhadap berbagai bidang studi tersebut.
·
seorang guru bidang studi geografi tidak
menguasai secara mendalam tentang sejarah dan ekonomi sehingga dalam
pembelajaran IPS terpadu akan didominasi oleh bidang studi geografi,begitupun
seterusnya.
MATERI / BAHAN AJAR
Bahan
ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis
maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar.Bahan ajar memiliki peran yang penting dalam setiap pembelajaran
termasuk dalam pembelajaran IPS terpadu. Oleh karena pembelajaran terpadu pada
dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang tercakup dalam
ilmu-ilmu sosial, maka implikasinya dalam pembelajaran diperlukan bahan ajar
yang lebih lengkap, komprehensif dan mampu memandu siswa dalam membangun
pemahaman dan kompetensinya dibandingkan dengan pembelajaran monolitik. Dalam
satu topik pembelajaran, dalam hal ini, diperlukan sejumlah materi/bahan
ajar yang sesuai dengan jumlah Standar
Kompetensi yang merupakan jumlah bidang studi yang tercakup di dalamnya.
Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu tergantung
pada wawasan, pengetahuan, pemahaman, dan tingkat kreativitasnya dalam
mengelola bahan ajar. Semakin lengkap bahan yang terkumpulkan dan semakin luas
wawasan dan pemahaman guru terhadap materi tersebut maka berkecenderungan akan
semakin baik pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
berfilosofi konstruktivisme dibutuhkan sebuah materi/bahan ajar yang
kontekstual dan mampu memandu siswa untuk membangun pemehaman dan
kompetensinya, sehingga materi yang disajikan hendaknya diikuti dengan kegiatan-kegiatan
yang harus dilakukan siswa dalam rangka membangun pemahaman dan kompetensi
tersebut.
SARANA DAN PRASARANA
Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sarana dan prasarana yang harus
tersedia dalam pembelajaran IPS Terpadu pada dasarnya relatif sama dengan
pembelajaran yang lainnya, hanya saja dalam pembelajaran IPS terpadu memiliki
kekhasan tersendiri dalam beberapa hal. Misalnya dalam pembelajaran IPS
Terpadu, guru harus mampu memilih secara
jeli media yang akan digunakan, dalam hal ini media tersebut harus memiliki
kegunaan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang studi yang terkait dan
mampu membantu siswa dalam membangun pemahaman dan kompetensinya. Dalam
pembelajaran IPS terpadu yang berfalsafahkan konstruktivisme sarana prasarana
memegang peranan yang sangat penting dan strategis mengingat sumber-sumber
belajar yang mampu memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada siswa sulit
dibawa kedalam kelas. Misalnya, kalau guru ingin meningkatkan pemahaman siswa
tentang liku-liku sidang tahunan MPR khususnya tentang cara MPR membuat
keputusan atau cara MPR menilai pidato pertanggungjawaban presiden, maka siswa
perlu dibawa ke gedung MPR untuk mengamati secara langsung sidang MPR tersebut.
Bagaimana dengan siswa yang berada di luar Jawa ? tentu sulit untuk
mewujudkannya. Untuk itu guru dalam pembelajaran ini diharapkan dapat
mengoptimalkan sarana prasarana yang tersedia untuk mencapai tujuan
pembelajaran IPS Terpadu.
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU MENURUT
FOGARTY
Menurut
Fogarty terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran
terpadu.Kesepuluh cara atau model tersebut adalah:
Model
Integrated (keterpaduan)
Model
integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi
esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat
dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan
Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan cukup
diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh
lain, dalam teks membaca yang merupakan bagian mata pelajaran.
Bahasa
Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan
Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan
area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan
berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut.
Ditinjau dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di SD.
Kelebihan
siswa
saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata
pelajaran,Selain itu model ini juga mendorong motivasi murid.
Kekurangan
model
ini sulit dilaksanakan secara penuh,membutuhkan keterampilan tinggi,percaya
diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap yang menembus secara urut
dari mata pelajaran,dan membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan
dan mengajar bersama.
MODEL CONNECTED (KETERHUBUNGAN)
Model
connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.Butir-butir pembelajaran
kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran
tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra.
Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh
tersebut tidak berlangsung secara otomatis.Karena itu, guru harus menata
butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Kelebihan
adanya
hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran
yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi
kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi
gagasan secara bertahap.
Kekurangan
belum
memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain.
MODEL SEQUENCED (URUTAN/RANGKAIAN)
Model
sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang
berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, topik
pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan
ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan sosial masyarakat
pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata.
Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam yang
sama.
Kelebihan
dengan
menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit,guru dapat mengutamakan
prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam
buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan
bermakna.
Kekurangan
diperlukkan
kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam
content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini.
MODEL SHARED (BAGIAN)
Model
shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping”
konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.Butir-butir pembelajaran
tentang kewarganegaraan dalam PPKN misalnya, dapat bertumpang tindih dengan
butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, dan sebagainya.
Kelebihan
lebih
mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model
terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu
serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang
lebih dalam.
Kekurangan
integrasi
antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam
fase awal, untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata
diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.
MODEL WEBBED (JARING LABA-LABA)
Model
ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan
pembelajaran.Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik
dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
Kelebihan
model
jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi
sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor
motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang
didasarkan pada minat siswa.
Kekurangan
model
ini adalah banyak guru sulit memilih tema. Mereka cenderung menyediakan tema
yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa, dan guru seringkali
terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.
MODEL FRAGMENTED (PENGGALAN)
Model
fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata
pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi
pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan
dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya,
butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang
berbeda-beda.
Kelebihan
pembelajaran
model ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk
tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu.
Kekurangan
model
ini adalah Ia belajar hanya pada tempat
dan sumber belajar dan kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan
konsep sejenis.
MODEL NESTED (SARANG)
Model
nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan
melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada satuan jam tertentu
seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata,
makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan keterampilan dalam
mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan
makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran
berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya
tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Kelebihan
model
ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam
pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian pada berbagai bidang
penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu dan guru
dapat memadukan kurikulum secara luas.
Kekurangan
model
ini adalah apabila taanpa perencanaan
yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi targget dalam suatu
pembelajaran akan berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi
kabur.
MODEL THREADED (GALUR/BENANG)
Model threaded
merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya,melakukan prediksi
dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi
terhadap cerita dalam novel, dan sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada
apa yang diesbut meta-curriculum.
Kelebihan
dari
model ini antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan
pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni, dan
siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang
sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.
Kekurangan
model
ini yaitu hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu ditunjukkan
sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara
mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
MODEL IMMERSED (CELUPAN/TERBENAM)
Model
immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai
pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.Dalam hal ini
tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan
pembelajaran.
Kelebihan
dari
model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang
berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa
lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu
dengan yang lainnya.
Kekurangan
dari
model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan untuk
mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar.
MODEL JARINGAN (NETWORKED)
model
networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan
pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk
keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi,
kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang
berlangsung secara terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara
pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
Kelebihan
dari
model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata
pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya.
Kekurangan
model
ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah.
0 komentar:
Posting Komentar